Masuk Musim Penghujan, Cegah Sebaran DBD, Kadinkes P2KB Sumenep Ajak Lakukan 3M Plus

Sumenep,RPN-Di tengah memasuki musim penghujan, kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Kadinkes P2KB) Kabupaten Sumenep mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal tersebut disampaikan Kadinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Hj. Ellya Fardasah, M.Kes., disela-sela kesibukannya di kantor Pemkab Sumenep pada Senin, 08 Desember 2024.

Menurut drg. Hj. Ellya Fardasah, hujan dapat mengurangi suhu udara, namun juga menciptakan genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

Lain dripada itu, pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara berkelanjutan. Menurutnya, PSN harus dilakukan secara benar, bersama-sama, dan terus-menerus agar dapat memutus rantai penyebaran penyakit DBD.

“Pemberantasan sarang nyamuk harus dilakukan secara kontinyu, sesuai dengan prinsip 3M Plus yang sudah terbukti efektif,” ungkap Kadinkes P2KB Kabupaten Sumenep, drg. Hj. Ellya Fardasah.

Kadinkes P2KB, dalam pernyataannya, menghimbau agar masyarakat melakukan langkah-langkah pencegahan dengan menerapkan 3M Plus, yaitu:

1. Menguras; Secara rutin menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi dan ember, minimal seminggu sekali.

2. Menutup; Menutup rapat-rapat tempat penampungan air untuk mencegah nyamuk masuk dan bertelur.

3. Mengubur; Mengubur barang-barang bekas yang tidak terpakai dan dapat menampung air hujan.

“Selain 3M, masyarakat juga dianjurkan untuk menaburkan larvasida di tempat-tempat yang sulit dijangkau, menggunakan lotion atau obat anti-nyamuk, serta mengenakan pakaian panjang untuk menghindari gigitan nyamuk,” tambahnya.

Dari data yang himpun Dinas Kesehatan, DBD masih menjadi ancaman serius di Jawa Timur, dengan total 26.127 kasus DBD terlaporkan hingga November 2024. Dari jumlah tersebut, 218 orang meninggal dunia akibat komplikasi penyakit ini, dengan tingkat kematian (CFR) mencapai 0,83%. Angka ini menunjukkan pentingnya tindakan pencegahan yang lebih masif.

Sehingga, untuk menekan sebaran tersebut Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengelola sampah dengan baik, agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk.

“Melakukan PSN secara rutin, minimal satu minggu sekali, sangat penting. Fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa, sementara jentik nyamuk bisa tumbuh di tempat penampungan air yang terabaikan,” pesan drg. Hj. Ellya.

Selain itu, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik yang digalakkan oleh pemerintah setempat, juga menjadi salah satu upaya penting dalam mencegah penyebaran DBD. Masyarakat diharapkan untuk segera membawa anggota keluarga atau tetangga, yang mengalami gejala demam tinggi ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan segera.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan kasus DBD di musim hujan ini dapat dikendalikan.

“Mari cegah DBD mulai dari lingkungan sekitar kita, agar keluarga dan orang terdekat tetap sehat dan terhindar dari penyakit.” Tukasnya.

Penulis: ZainEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?