Dinas ESDM Jatim dan SKK Migas Kunjungi Lokasi Semburan Sumur Bor di Pasongsongan

Sumenep,RPN-Tim dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur dan SKK Migas melakukan kunjungan ke lokasi semburan air dari sumur bor di Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, pada Rabu, (12 Maret 2025).

Dari informasi yang dihimpun oleh media ini, kunjungan ini bertujuan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait fenomena semburan air setinggi 15–20 meter yang sebelumnya terjadi. Saat tim tiba di lokasi, semburan air telah berhenti dan sumur sudah ditutup.

Setelah melakukan serangkaian pengujian, tim menyimpulkan bahwa gas yang keluar dari sumur bor tidak beracun. Hasil pengukuran menunjukkan:

-Kadar H2S (Hidrogen Sulfida) dan CO (Karbon Monoksida) = 0 ppm (tidak terdeteksi).

-Kandungan oksigen sebesar 18,3% O². LEL (Lower Explosive Limit) mencapai 83% hingga di atas batas alat, yang menunjukkan bahwa gas berpotensi terbakar jika terkena sumber api.

Setelah Tim dari Dinas ESDM dan SKK Migas telah melakukan beberapa langkah untuk memastikan keamanan masyarakat sekitar, di antaranya:

-Melakukan tes kandungan gas di lokasi semburan.

-Menyimpulkan bahwa air dari sumur tidak dapat digunakan sebagai air bersih karena tingginya kandungan gas metana.

-Menutup lokasi semburan guna menghindari risiko kebakaran atau ledakan.

-Mengambil sampel gas untuk pengujian lebih lanjut di laboratorium Dinas ESDM.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, di antaranya:

-Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Timur, Hermawan.

-Kabag Perekonomian Sumenep, Dadang Edi Sunandar.

-Perwakilan SKK Migas Sumenep, Ach. Ansori.

-Camat Pasongsongan, Fariz Aulia Utomo, S.STP., M.Si.

-Kapolsek Pasongsongan, IPTU Harianto, S.H.

-Babinsa Koramil 11/Pasongsongan, -Serda Joni Dwi Winarno beserta dua anggota.

-Sekretaris Desa dan perangkat Desa Prancak.

Dari kejadian tersebut, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak melakukan pengeboran sumur tanpa koordinasi dengan pihak berwenang guna menghindari risiko yang tidak diinginkan.

Saat ini, Pemerintah setempat bersama Dinas ESDM akan terus memantau perkembangan dan mengambil langkah-langkah mitigasi yang diperlukan.

Sebelumnya, Warga Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, dikejutkan dengan fenomena sumur bor yang mengeluarkan semburan air setinggi 15-20 meter serta aroma gas, namun tanpa adanya nyala api.

Kejadian ini terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, sekitar pukul 06.00 WIB, di lahan milik keluarga almarhum Sabura.

Pengeboran sumur ini sendiri telah dimulai sejak Juni 2024 menggunakan alat bor milik Apel Suji. Sumur dengan kedalaman 56 meter tersebut dibuat dengan tujuan pengairan sawah, menggunakan 15 casing paralon berukuran 4 dim. Namun, pada Selasa pagi, warga setempat dikejutkan dengan keluarnya semburan air yang tinggi, disertai aroma gas yang tercium di sekitar lokasi.

Menanggapi kejadian ini, sekitar pukul 14.00 WIB, Kapolsek Pasongsongan IPTU Harianto bersama tiga personel Polsek serta anggota Koramil Pasongsongan langsung mendatangi lokasi pengeboran untuk melakukan pemantauan serta memberikan imbauan kepada warga agar tidak mendekati area tersebut demi keselamatan,” ungkap Humas Polres Sumenep AKP Widiarti S.,S.H.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi sumur bor guna menghindari kemungkinan bahaya akibat adanya aroma gas yang tercium di sekitar area pengeboran,” ujar Akp Widiarti.

Pihak berwenang masih melakukan pemantauan terhadap kondisi sumur bor tersebut guna mengantisipasi risiko yang dapat terjadi. Masyarakat setempat diharapkan tetap waspada dan segera melaporkan jika ada perkembangan yang mencurigakan di lokasi tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?