Sumenep,RPN-Perusahaan rokok DRT The Big Family resmi membuka pembelian tembakau hasil panen petani mulai Kamis, 21 Agustus 2025. Perusahaan yang berlokasi di Desa Jambu dan Daramista, Kecamatan Lenteng, Sumenep ini berkomitmen menyerap hasil produksi tembakau secara maksimal dari petani Sumenep dan sekitarnya.
Dalam penyampaiannya, pimpinan PR DRT The Big Family, H. Sofwan Wahyudi, menegaskan pihaknya memberikan harga yang kompetitif sesuai kualitas tembakau. Untuk tembakau gunung, harga ditetapkan sekitar Rp60.000–65.000 per kilogram, sementara tembakau tegalan dipatok Rp50.000–55.000 per kilogram.
“Kami hadir untuk mendukung petani tembakau dengan memberikan harga yang wajar serta memastikan hasil produksi mereka terserap dengan baik,” ujar H. Wahyudi disela-sela kesibukannya pada Rabu(20/09/2025).
Menanggapi kondisi cuaca yang sempat diguyur hujan sehari sebelumnya di beberapa daerah Sumenep, ia mengakui ada pengaruh terhadap kualitas tembakau. Namun demikian, perusahaan tetap berkomitmen menampung produksi petani.
“Memang ada pengaruh dari faktor cuaca, tapi kami tetap berkomitmen menyerap hasil pertanian tembakau ini. Petani jangan khawatir, karena keberadaan kami adalah untuk bersama-sama menjaga keberlangsungan usaha tembakau di Sumenep,” jelasnya.
Kabar dibukanya pembelian tembakau oleh PR DRT The Big Family ini disambut gembira para petani. Salah satu petani tembakau asal Kecamatan Saronggi, Samsul Ma’arif, mengaku lega karena ada kepastian pasar dengan harga yang dianggap layak.
“Alhamdulillah, kami merasa tenang karena hasil panen kami bisa terserap. Dengan harga ini, meskipun cuaca sempat tidak menentu, petani tetap bisa mendapatkan keuntungan,” ucap Munir, Jum’at (22/09/2025).
Senada dengan itu, petani lainnya, Susanto dari Kecamatan Lenteng. Dirinya berharap, komitmen perusahaan bisa konsisten hingga panen berakhir.
“Yang penting ada kepastian, jangan sampai harga turun drastis. Kalau perusahaan terus mendukung, petani pasti semakin semangat menanam tembakau,” katanya.
Langkah PR DRT The Big Family membuka pembelian tembakau ini diharapkan menjadi angin segar bagi petani yang tengah memasuki masa panen. Selain memberikan kepastian pasar, juga memperkuat sinergi antara sektor industri dengan petani lokal demi keberlanjutan ekonomi di Sumenep.
zain