Sumenep,RPN-Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kini mulai diwujudkan melalui langkah konkret Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang tersebar di Kabupaten Sumenep, Madura. Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Sumenep menyatakan optimis bahwa puluhan komoditas pangan yang dikelola Bumdes akan mampu terealisasi dengan baik, bahkan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian lokal.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Anwar Syahroni Yusuf, AP, M.Si, melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa (PUEKD) Fadholi, ST, MT., saat ditemui media radarpostnasionalnews.com menuturkan, terdapat sekitar 330 Bumdes di Sumenep yang saat ini telah bergerak di sektor pangan. Mulai dari peternakan, pertanian, hingga perikanan dan perkebunan, semuanya diarahkan untuk mencukupi kebutuhan pangan di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten.
“Sekitar 20% lebih Bumdes pangan bergerak di sektor peternakan seperti ayam petelur, ayam pedaging, serta budidaya sapi dan kambing. Ada juga di sektor pertanian seperti padi, jagung, hortikultura, perikanan budidaya, dan sebagian lagi perkebunan,” terang Fadholi.
Evaluasi Tahunan untuk Jaga Kualitas Usaha
Lebih lanjut, Fadholi menjelaskan bahwa setiap Bumdes dipersilahkan mengembangkan usaha sesuai kearifan lokal masing-masing wilayah. Namun, usaha yang dijalankan tidak boleh lebih dari satu tahun tanpa evaluasi.
“Artinya, setelah setahun harus dievaluasi kembali perkembangan Bumdes tersebut. Di grup Bumdes pangan kabupaten, sudah terlihat adanya greget dan gairah besar dari masing-masing pengelola. Mereka saling support dan berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik,” ujarnya.
Peternakan Ayam Jadi Andalan, Panen Perdana Oktober
Fadholi memprediksi sektor peternakan ayam, baik petelur maupun pedaging, akan menjadi salah satu andalan komoditas Bumdes pangan. Panen perdana diperkirakan akan berlangsung pada Oktober 2025 mendatang.
“Kalau ini berjalan lancar, nantinya kebutuhan telur dan daging ayam masyarakat Sumenep bisa terpenuhi oleh produksi lokal. Saat ini, telur ayam yang dijual di pasar tradisional Sumenep kebanyakan masih didatangkan dari luar daerah, terlihat dari pelat nomor kendaraan pengirimnya seperti G, N, dan S. Dengan adanya Bumdes pangan, kita bisa bersaing, bahkan harga bisa lebih murah karena ongkos transportasi ditekan,” jelas Fadholi.
Sebaran Komoditas Bumdes di Berbagai Kecamatan
DPMD sumenep juga memetakan sebaran komoditas pangan yang dikelola Bumdes di berbagai kecamatan:
1-Varietas Padi: Banyak ter sentra di Kecamatan Gapura, dan saat ini sudah mulai panen.
2. Ayam Petelur & Pedaging: Banyak berkembang di Kecamatan Lenteng, Ganding, dan Guluk-guluk.
3. Hortikultura (sayur & buah): Lebih dominan di Kecamatan Manding dan Rubaru.
3. Perikanan Budidaya: Banyak di daerah pesisir dan kepulauan, seperti di Talango, Raas, dan Sapeken.
Menuju Swasembada Pangan Lokal
Harapannya, dengan optimalisasi Bumdes pangan, Kabupaten Sumenep mampu mewujudkan swasembada pangan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Selain itu, keberadaan usaha-usaha ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
“Kalau semua ini berjalan sesuai rencana, maka manfaatnya bukan hanya untuk ketahanan pangan, tapi juga untuk membuka lapangan kerja baru dan menggerakkan ekonomi desa.” Pungkasnya.