Malang,RPN-Universitas Modern Al Rifa’ie Indonesia (UMAIN) semakin meneguhkan langkahnya sebagai perguruan tinggi berbasis riset dan kewirausahaan dengan mendorong peningkatan kapasitas publikasi ilmiah dosen. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 08 Oktober 2025 ini menjadi salah satu strategi utama universitas dalam membangun ekosistem akademik yang produktif, relevan, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional.
Wakil Rektor Al Rifa’ie University – UMAIN Malang, Dr. Rukin, S.Pd., S.H., M.Si., menegaskan bahwa publikasi ilmiah adalah pilar penting dalam membangun tradisi akademik yang sehat. “Setiap dosen harus melakukan publikasi ilmiah, baik hasil penelitian maupun pengabdian masyarakat, minimal satu publikasi setiap semester.
“Ini bukan sekadar angka kewajiban, melainkan cara membangun budaya riset yang berkelanjutan. Dosen tidak boleh hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga harus menghadirkan karya nyata yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya dengan penuh keyakinan.
Lebih jauh, Dr. Rukin menekankan bahwa publikasi adalah jembatan yang menghubungkan gagasan dosen dengan dunia global.
“Publikasi membuka ruang agar ide-ide kita tidak berhenti di internal kampus. UMAIN ingin memastikan karya dosen bisa dikutip, dibicarakan, dan menjadi referensi bagi akademisi, pengambil kebijakan, maupun praktisi. Inilah bentuk nyata peran kampus riset dan kewirausahaan,” tambahnya.
Senada dengan itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMAIN, Kemala Hasanah, S.E., M.M., menyatakan bahwa produktivitas publikasi dosen akan berdampak langsung pada reputasi institusi.
“Dengan publikasi ini kita bisa meningkatkan rating kampus dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Lebih dari itu, publikasi menjadi ukuran kualitas akademik dosen yang membedakan UMAIN dengan kampus lain. Semakin produktif dosen kita, semakin kuat citra UMAIN sebagai perguruan tinggi riset dan kewirausahaan,” ujarnya.
Dari kalangan dosen, dukungan terhadap program ini terasa kuat. Abdus Salam, S.Ak., M.Ak., menilai pelatihan publikasi yang diinisiasi kampus memberi pengalaman baru yang belum pernah ada sebelumnya.
“Menurut saya, pelatihan seperti ini benar-benar membuka wawasan. Kami diberi ruang untuk mengasah keterampilan menulis, memahami standar publikasi, dan menyiapkan artikel agar bisa masuk jurnal nasional maupun internasional. Ini menjadi bekal penting yang tidak hanya bermanfaat bagi dosen, tetapi juga mahasiswa yang kami bimbing,” jelasnya.
Sementara itu, Zufiatul Dwi Mahmudi, S.E. juga menegaskan manfaat besar dari program pelatihan publikasi ini. Menurutnya, kegiatan ini mampu meningkatkan kesadaran dosen tentang pentingnya kontribusi ilmiah.
“Dengan adanya pelatihan ini, dosen akan semakin memahami manfaat publikasi ilmiah. Bagi saya, ini bukan sekadar menambah angka dalam laporan, tetapi membangun tradisi intelektual yang memberi dampak lebih luas. Sejujurnya, program seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya di kampus kami, dan saya optimis UMAIN akan semakin diperhitungkan di tingkat nasional,” ujarnya penuh semangat.
Dr. Rukin kembali menegaskan bahwa produktivitas publikasi bukan hanya untuk kepentingan reputasi kampus, melainkan juga untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
“Ketika dosen aktif meneliti dan menulis, mereka akan membawa energi baru ke dalam kelas. Mahasiswa tidak hanya mendapatkan teori lama, tetapi ikut terhubung dengan isu-isu terkini. Inilah wujud nyata kampus berbasis riset dan kewirausahaan serta pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan zaman,” tandasnya.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, UMAIN menargetkan peningkatan publikasi ilmiah dosen secara konsisten dalam beberapa tahun ke depan. Langkah konkret yang disiapkan meliputi pelatihan, pendampingan penulisan artikel, kolaborasi riset lintas institusi, hingga fasilitasi publikasi di jurnal nasional dan internasional bereputasi.
“Visi UMAIN adalah menjadi kampus berbasis riset dan kewirausahaan yang melahirkan inovasi. Publikasi ilmiah adalah pintu masuk untuk mewujudkan visi tersebut. Dengan membangun budaya publikasi yang kuat, kita tidak hanya menghasilkan lulusan berdaya saing global, tetapi juga mengokohkan UMAIN sebagai universitas riset dan kewirausahaan unggul di Indonesia,” imbuh Dr. Rukin.
“Sedangkan Dini Kristianti, S.Kom., M.Kom., selaku Kepala Penjaminan Mutu Universitas Modern Al Rifa’ie Indonesia (UMAIN), menegaskan bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat merupakan implementasi nyata dari Tridharma Perguruan Tinggi sekaligus menjadi instrumen penting dalam menjamin mutu akademik sesuai dengan standar SNDIKTI. Hal ini tidak hanya menjaga kualitas pendidikan, tetapi juga memastikan bahwa setiap langkah UMAIN selaras dengan regulasi nasional dan tuntutan global.” Tandasnya.
Dengan komitmen bersama dari pimpinan universitas, LPPM, dan seluruh dosen, UMAIN optimis transformasi akademik ini akan semakin memperkuat kiprah kampus di dunia pendidikan tinggi. Kehadiran UMAIN bukan hanya untuk mencetak sarjana, tetapi juga mencetak pemikir, peneliti, dan entrepreneur yang mampu menjawab tantangan bangsa di masa depan.