Pentingnya Berpikir Kritis Dalam Menyaring Informasi, Hindarkan Kenakalan Remaja

Demak,RPN-Kejaksaan Negeri Demak bersama Radio RSKW FM menggelar talk show “Jaksa Menyapa” dengan tema Kenakalan Remaja, bertempat di Studio RSKW 104.8 FM. Senin (13/10/2025) pukul 10.00 WIB. Di hadiri Niam Firdaus, selaku Kasi Intelijen Kejari Demak, dengan Putri Caramel sebagai host.

Niam Firdaus menjelaskan bahwa kenakalan remaja merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan oleh anak di bawah umur dan bertentangan dengan norma sosial, hukum, maupun moral.

“Kenakalan remaja tidak hanya sekadar bolos sekolah atau membantah orang tua, tapi juga bisa menjurus pada tindakan yang berimplikasi hukum seperti penyalahgunaan narkotika, kekerasan, maupun seks bebas,” terangnya.

Niam menjelaskan beberapa bentuk kenakalan remaja beserta konsekuensi hukumnya. Penyalahgunaan narkotika, misalnya, dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Sementara tindakan kekerasan (bullying) maupun pelecehan seksual terhadap anak dapat dijerat dengan UU Perlindungan Anak dengan ancaman pidana berat.

“Anak yang terlibat dalam kenakalan tidak serta-merta langsung dihukum, namun tetap mendapatkan pembinaan di bawah pengawasan lembaga hukum,” jelasnya.

Lebih lanjut, Niam menyampaikan bahwa akar permasalahan kenakalan remaja seringkali berasal dari lingkungan dan diri sendiri.

“Banyak hal yang memicu kenakalan remaja, mulai dari pengaruh pergaulan, kurangnya kontrol orang tua, hingga penggunaan media sosial yang tidak bijak,” ungkapnya.

Ia menekankan pentingnya kesadaran diri dan kemampuan berpikir kritis bagi remaja dalam menyaring informasi dan pengaruh dari luar.

“Kuncinya kembali pada diri kita sendiri, bagaimana kita bisa berpikir untuk menggunakan media sosial secara benar, ke arah positif, bukan ke arah negatif,” pesan Niam.

Menurutnya, lingkungan yang baik harus didukung dengan keteguhan pribadi agar remaja tidak mudah terjerumus pada perilaku menyimpang. Selain faktor individu, dirinya menyoroti pentingnya peran orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam membentuk karakter anak.

(Adhi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?