Opini Event Kabupaten Sumenep

Dalam tiga tahun terakhir, Pemkab Sumenep telah menggelar berbagai event yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu dampak positif yang patut diapresiasi adalah keterlibatan pelaku UMKM dalam setiap acara yang diselenggarakan. Ini menjadi bukti nyata bahwa event yang tepat dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.

Namun, di sisi lain, ada pula sejumlah kegiatan yang terkesan hanya sekadar dimasukkan dalam kalender event tanpa tujuan yang jelas. Beberapa lomba yang diadakan tidak memiliki dampak signifikan, baik dari segi konsep perlombaan maupun manfaatnya bagi masyarakat.

Salah satu contohnya adalah lomba layang-layang LED. Pertanyaannya, apa sebenarnya tujuan dari lomba ini? Output apa yang diharapkan? Apakah ada dampak jangka panjang bagi peserta maupun masyarakat? Jika tidak ada kejelasan, maka event seperti ini sebaiknya dievaluasi agar tidak hanya sekadar memenuhi kuota acara.

Para pengambil kebijakan yang menyusun kalender event seolah lebih fokus pada jumlah daripada kualitas acara. Mengapa mereka tidak mengadakan lomba yang lebih bermanfaat, seperti kompetisi lagu-lagu Madura antar sekolah mulai dari SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi? Perlombaan ini tentu akan melibatkan banyak pihak, bukan hanya peserta, tetapi juga sekolah dan keluarga mereka.

Selain memperkenalkan seni dan budaya lokal kepada generasi muda, lomba ini juga dapat menjadi ajang pembinaan bagi talenta lokal. Bahkan, para juara dapat ditampilkan dalam upacara peringatan hari nasional di Pemkab Sumenep, sebagai bentuk penghargaan atas bakat mereka.

Tak hanya itu, Pemkab Sumenep juga bisa menginisiasi “Lomba Honorer Inspiratif” yang pesertanya diambil dari guru honorer, tenaga kesehatan, serta tenaga teknis berstatus honorer. Lomba ini bisa menjadi ajang apresiasi bagi mereka yang telah berdedikasi dalam pekerjaannya. Sebagai bentuk penghargaan, para pemenang bisa diprioritaskan dalam rekrutmen PPPK.

Sudah saatnya event yang diadakan memiliki manfaat yang jelas dan berkelanjutan, bukan hanya sekadar seremoni tanpa makna.

Terakhir, Jika saya berbicara tentangmu, apakah aku harus menjadi musuhmu?

 

Agus Junaidi

Oreng Poday

Penulis: ZainEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?