SEMARANG,RPN – Pedagang pasar Rejomulyo lantai atas mengeluh sepi dan berharap bisa pindah di gedung A lantai 1 yang mana kondisinya kosong dan hanya dibiarkan mangkrak. Sangat disayangkan kata pedagang lantai atas.
Aktivitas perdagangan di sana berada di lantai 2. Adapaun area lantai 1 mangkrak atau tidak digunakan untuk aktivitas perdagangan. Tentu, hal itu membuat banyak masyarakat tidak mengetahui bahwa ada para pedagang yang berjualan di lantai 2.
” Semoga Dinas perdagangan memindahkan ke gedung A lantai 1, bawah supaya terisi aktifitas pedagang dari pada dibiarkan mangkrak dan pedagang senang bisa laku jualannya dan bisa mengoptimalkan pasar Rejomulyo, harapan pedagang Rejomulyo.
Namun bisa jadi sepinya pasar karena masyarakat banyak yang tidak mengetahui ada pedagang di lantai 2, mengingat lantai 1 tidak ditempati.Dia berharap ada solusi dari pemerintah untuk bisa meramaikan Pasar Rejomulyo.
Adapun pantauan di lapangan, sejumlah lapak juga kosong. Bahkan, ada satu deret los yang hanya ditempati oleh satu atau dua pedagang saja.
“Bila pindah ke lantai bawah, kami dari pedagang rejomulyo lantai atas mengucapkan terima kasih atas bantuan kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang,” imbuhnya saat diwawancarai oleh jurnalis Radar Post Nasional. (Kamis, 28 Maret 2024 ).
Komisi B DPRD Kota Semarang meminta Pemerintah Kota Semarang bisa meramaikan Pasar Rejomulyo, di Jalan Pengapon, Kota Semarang. Pasalnya, kondisi pasar yang menjadi salah satu pasar sentra ikan milik Pemkot Semarang yang sepi pembeli.
Anggota Komisi B DPRD Kota Semarang, Juan Rama Soemarmo mengatakan, saat ini kondisi pasar seakan hidup segan namun mati tak mau. Padahal letaknya dinilai cukup strategis, tapi tidak adanya sosialisasi yang gencar mengenai pasar tersebut membuat pasar ini hampir mangkrak.
“Sebenarnya pemkot bisa mengangkat keberadaan pasar ini, misalnya seperti mengajak atau mengimbau pegawai agar berbelanja di pasar tersebut. Minimal di Pasar Rejomulyo ini diberi tanda jika itu pasar. Masyarakat jarang ada yang tahu jika di sana ada pedagang, bisa juga dibuat program berbelanja disana,” ujarnya.
Pasar Rejomulyo sendiri adalah sentra pasar ikan kering dan ikan asin di lantai dua bangunan pasar. Sementara di lantai satu seharusnya pasar ikan basah, karena adanya sengketa akhirnya lantai ini belum terpakai dan pedagang memilih tetap berjualan di Pasar Kobong.
“Jangan menunggu sengketa selesai dulu, kasihan pedagang yang ada di atas. Mereka tidak laku karena tidak ada pengunjung yang masuk,” paparnya.