Hari Krida Nasional 2025, DKPP Sumenep Dorong Kreativitas dan Inovasi Menuju Ketahanan dan Swasembada Pangan

Sumenep,RPN-Momentum peringatan Hari Krida Nasional yang jatuh pada 21 Juni dimanfaatkan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep untuk mengajak seluruh masyarakat, khususnya pelaku pertanian, agar terus meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mendukung ketahanan serta swasembada pangan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DKPP Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid, SE, M.Si., saat memberikan sambutan dalam kegiatan peringatan Hari Krida Nasional yang digelar di Kantor Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Gapura, Kamis (19/6/2025).

Hasil olahan dari singkong oleh Kelompok Wanita Tani (KWT)
Hasil olahan dari singkong oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) pada Hari Krida di BPP Gapura, Sumenep

Menurut Chainur, sektor pertanian memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh, terutama melalui sentuhan inovasi dan kreativitas para petani dan pelaku usaha tani. Tidak hanya berhenti pada produksi bahan mentah, tetapi juga diarahkan untuk menghasilkan produk olahan yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

“Kami mengajak rekan-rekan penyuluh, kelompok tani, maupun Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk terus berkembang dalam mengolah sumber daya yang melimpah di Kabupaten Sumenep ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Chainur mencontohkan salah satu inovasi yang saat ini terus didorong adalah pengolahan tepung singkong sebagai alternatif pengganti tepung terigu. Selain memiliki nilai gizi yang lebih baik, singkong juga merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan di wilayah Sumenep.

“Ada banyak varian makanan dari bahan dasar singkong ini, dan hal ini tentunya bisa mengurangi ketergantungan terhadap produk berbahan dasar tepung terigu. Ini salah satu upaya kita mendukung pangan lokal sekaligus meningkatkan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.

Ia menambahkan, berbagai produk olahan berbahan dasar singkong dari Sumenep bahkan telah mulai dipasarkan di tingkat provinsi. Hal ini membuktikan bahwa produk lokal Sumenep mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

“Ada beberapa kue dan produk olahan yang sudah kita bawa ke penjualan tingkat provinsi, baik secara online maupun langsung. Ini adalah bentuk pertanian yang terintegrasi dari hulu ke hilir. Kelompok tani fokus pada budidaya, sedangkan KWT fokus mengolah hasil pertanian menjadi produk bernilai jual tinggi,” pungkasnya optimis.

Dengan semangat Hari Krida Nasional, DKPP Sumenep berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat agar pertanian tidak hanya menjadi aktivitas tradisional, tetapi juga menjadi pilar utama menuju kemandirian dan swasembada pangan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

zain

Penulis: ZainEditor: Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?