SUMENEP,RPN-Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo, S.H., M.H., menegaskan komitmennya dalam menjaga kesinambungan layanan publik dan pembangunan prioritas di tengah kebijakan efisiensi anggaran tahun 2025.
Hal ini disampaikan Bupati Fauzi usai penandatanganan Nota Kesepakatan KUA-PPAS Perubahan Tahun 2025 bersama DPRD Kabupaten Sumenep, pada Selasa malam (1/07/2025). Penyesuaian dokumen ini merupakan respons langsung terhadap dinamika fiskal nasional dan tekanan ekonomi global, menyusul terbitnya Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja pemerintah.
“Efisiensi anggaran bukan berarti memangkas sembarangan. Ini tentang keberanian memilih: mempertahankan program yang menyentuh langsung kepentingan rakyat, dan menghapus yang membebani tanpa hasil nyata,” tegas Bupati Fauzi.
Ia menekankan bahwa pemerintah daerah tetap mengedepankan pembangunan di bidang kesehatan, pendidikan, serta infrastruktur strategis. Sementara itu, kegiatan yang dianggap non-prioritas akan mengalami rasionalisasi sebagai bagian dari langkah efisiensi.
Dalam forum paripurna DPRD tersebut, Bupati Fauzi menegaskan bahwa perubahan kebijakan anggaran harus mampu menjaga stabilitas ekonomi lokal. Ia menyebut APBD 2025 bukan sekadar instrumen administratif, melainkan alat strategis untuk menyusun ulang arah pembangunan daerah agar tetap berdampak nyata di tengah keterbatasan fiskal.
“Situasi ekonomi mungkin menantang, tapi semangat kita tetap: pembangunan tidak boleh berhenti. Rakyat harus tetap dilayani,” ujarnya penuh keyakinan.
Bupati Fauzi juga menegaskan bahwa proses efisiensi akan dilakukan secara cermat dan terukur. Ia tak ingin pemangkasan anggaran menjadi alasan menurunnya kualitas layanan publik. Setiap rupiah yang dibelanjakan, lanjutnya, harus diawasi ketat agar benar-benar memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati menyampaikan apresiasi atas sinergi bersama DPRD Sumenep. Menurutnya, penandatanganan nota kesepakatan tersebut merupakan contoh nyata dari kerja sama politik anggaran yang sehat, produktif, dan berpihak pada kepentingan rakyat.
“Pemerintah daerah tidak bisa jalan sendiri. Kami butuh sinergi yang kuat dengan DPRD, dengan OPD, bahkan dengan masyarakat sipil,” ujarnya.
Dengan arah kebijakan yang semakin fokus dan langkah efisiensi yang terukur, Bupati Fauzi optimistis bahwa Sumenep akan mampu bertahan, beradaptasi, dan terus bertumbuh meski di tengah tekanan fiskal nasional.