Kota Mojokerto Ikuti Verifikasi Lanjutan Kota Sehat 2025

Kota Mojokerto,RPN-Pemerintah Kota Mojokerto mengikuti verifikasi lanjutan Kota Sehat tahun 2025 yang dilaksanakan secara daring bersama Tim Verifikator Nasional di Ruang Sabha Mandala Madya, Rabu (20/8). Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, memaparkan implementasi 9 tatanan Kota Sehat di Kota Mojokerto.

Dalam paparannya, Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota, menjelaskan bahwa dalam unsur kelembagaan sudah sangat terstruktur.

“Di Kota Mojokerto, kami telah memiliki SK Tim Pembina Kota Mojokerto Sehat, SK Forum Kota Mojokerto Sehat, tiga FKKS di setiap kecamatan, serta 18 Pokja Sehat di kelurahan dengan program kerja dan dukungan anggarannya masing-masing. Sekretariat Kota Mojokerto Sehat berada di Baperida, sementara tingkat kecamatan dan kelurahan berada di kantor kecamatan dan kelurahan. Semua ini menjadi wujud penguatan kelembagaan yang terencana,” terangnya.

Ia juga menekankan bahwa partisipasi masyarakat menjadi roh dari Kota Sehat.

“Di Mojokerto, partisipasi masyarakat sangat aktif. Kami memiliki gerakan Lisa Berdasi, inovasi pengelolaan kebersihan yang sudah masuk Innovative Government Award. Ada juga Gardumas dan Gerbang Wali yang berbasis gotong royong renovasi rumah warga tidak mampu, serta Sami Gel yang mengolah minyak jelantah menjadi sabun. Semua gerakan ini membuktikan kesadaran warga Mojokerto luar biasa tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Ning Ita menjelaskan sembilan tatanan Kota Sehat beserta capaian dan inovasinya. Pada tatanan pertama, yaitu kehidupan masyarakat sehat mandiri, Kota Mojokerto mencatat peningkatan angka harapan hidup dari 75,8 tahun di 2023 menjadi 75,99 tahun di 2024.

“Kami menghadirkan inovasi Gayatri, sebuah gerbang layanan informasi terpadu di bidang kesehatan, Canting Gula Mojo yang menggerakkan pemberdayaan masyarakat, serta Ambyar Group yang melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya rokok,” terangnya.

Untuk tatanan kedua, yaitu permukiman dan fasilitas umum. Dijelaskan oleh Ning Ita bahwa pengurangan timbulan sampah meningkat dari 15,89 persen di 2023 menjadi 19,46 persen di 2024, dengan jumlah lebih dari 7.000 ton.

“Kami mendorong kesadaran masyarakat sejak dari rumah tangga. Dukungan bank sampah, Rekosistem, dan relawan lingkungan turut memperkuat capaian ini. Inovasi kami antara lain Gempa Genting, Bajak Sambal Terasi, dan Debu Meja Kursi.” Lanjut Ning Ita.

Pada tatanan ketiga, yaitu pendidikan, jumlah sekolah Adiwiyata di Kota Mojokerto sudah mencapai 87 dari total 105 sekolah. “Kami juga menerima penghargaan Kota Layak Anak kategori Nindya, penghargaan Adiwiyata Mandiri, dan Adiwiyata Nasional dari Kementerian LHK. Inovasi kami di bidang pendidikan antara lain Peritma UKS Spenda Moko, Gel Idaman, Si Taman Vega, serta program Sambo di Kartu As,” jelasnya.

Pada tatanan keempat, yaitu pasar, juga menunjukkan kemajuan. Kota Mojokerto telah 100 persen memenuhi regulasi pasar sehat, kawasan tanpa rokok, serta fasilitas kesehatan. “Di pasar-pasar, kami juga sudah menerapkan pengelolaan sampah melalui pemilahan organik dan anorganik. Sampah organik dikelola untuk pakan maggot, sementara sampah anorganik dijual kembali melalui bank sampah,” jelas Ning Ita.

Pada tatanan kelima, yaitu perkantoran dan perindustrian, capaian Indeks Kinerja Mikro di aplikasi SIKINAS meningkat dari 110 pada 2023 menjadi 200 pada 2024. “Seluruh tempat kerja telah memfasilitasi pemeriksaan kesehatan berkala, Puskesmas juga membina pos UKK, dan Kota Mojokerto meraih penghargaan GP2SP, penghargaan pengendalian TB, serta penghargaan Zero Accident. Inovasi kami adalah Klinik Perisai, layanan terpadu perizinan usaha mikro dan kecil di Mall Pelayanan Publik Gajah Mada,” jelasnya.

Tatanan keenam adalah pariwisata. Kota Mojokerto telah memiliki 27 persen akomodasi bersertifikat layak sehat, dan seluruh daya tarik wisata sudah menerapkan prinsip inklusif. Selanjutnya pada tatanan ketujuh, yaitu transportasi dan tertib lalu lintas.

“Kota Mojokerto mencatat penurunan fatalitas kecelakaan, bertambahnya jalur sepeda, dan kami juga meraih Wahana Tata Nugraha untuk ke-15 kalinya berturut-turut. Inovasi unggulan kami adalah Si Imut Kerto untuk manajemen uji kendaraan bermotor, serta Smart PJU,” imbuh Ning Ita.

Tatanan kedelapan, yaitu perlindungan sosial, juga menunjukkan perkembangan positif. Indikator layanan dasar meningkat, angka kemiskinan menurun, tingkat pengangguran terbuka turun, serta angka kriminalitas menurun.

Tatanan terakhir, yaitu penanggulangan bencana, juga dipaparkan. Kota Mojokerto telah memiliki kajian risiko bencana, dokumen rencana penanggulangan, rencana kontingensi, serta sistem peringatan dini di Sungai Sadar. “Kami memiliki inovasi Sijari Pena untuk informasi penanggulangan bencana, serta Damkar Mendekat yang mengedukasi masyarakat dalam menghadapi kebakaran. Penanganan banjir maupun kebakaran di Kota Mojokerto sudah berjalan efektif,” tegasnya.

Menutup paparannya, Ning Ita menyampaikan terima kasih Tim Verifikator Kota Sehat Tingkat Nasional 2025 dan harapannya untuk Kota Mojokerto.

“Saya, Wali Kota Mojokerto, mewakili seluruh perangkat daerah di Kota Mojokerto dan masyarakat Kota Mojokerto serta Forum Kota Mojokerto Sehat, mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang diberikan. Besar harapan kami, Bapak Ibu tim verifikator memberikan kesempatan baik kepada kami untuk bisa mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota sehat dengan tingkatan yang lebih baik dari waktu ke waktu. Karena Kota Sehat ini bagi kami bukanlah sebuah awarding atau penghargaan, tapi bentuk komitmen kami untuk bersama-sama bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, dalam rangka mewujudkan Kota Mojokerto sebagai kota yang nyaman, kota yang layak huni bagi siapa saja yang berdomisili di atasnya,” pungkasnya.(Whab)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× How can I help you?