Sumenep,RPN-Kabupaten Sumenep bersiap menghadapi ledakan ekonomi desa. Melalui program penguatan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pangan, geliat sektor peternakan, pertanian, perkebunan, hingga perikanan diprediksi mencapai puncaknya pada November 2025.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Anwar Syahroni Yusuf, AP, M.Si, dalam penyampaiannya mengatakan bahwa lebih dari 20% Bumdes Pangan terfokus pada peternakan ayam petelur dan pedaging.
“Sehingga, Produksi ini diperkirakan melonjak tajam bulan November 2025, dan hal ini diharapkan mampu menopang kebutuhan pangan lokal sekaligus membuka peluang pasar lebih luas” Ungkapnya.
Selain peternakan, sektor pertanian juga menunjukkan tren positif. Padi dan jagung sebagai komoditas utama diproyeksikan panen raya.
“Sementara tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, dan sayuran yang banyak di Kecamatan Rubaru, Manding dan Ambunten ini turut memberi warna pada ketahanan pangan desa.” Imbuhnya.
Terpisah, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi dan Kerjasama Desa (PUEKD) Fadholi, ST, MT., menuturkan bahwa, di sisi lain, dari sektor perikanan di wilayah pesisir Sumenep, khususnya budidaya ikan, semakin menggeliat juga seiring meningkatnya permintaan pasar.
Menurut Fadholi, penguatan Bumdes Pangan bukan hanya soal produksi, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem ekonomi desa yang mandiri dan berkelanjutan.
“Ledakan ekonomi desa ini kami harapkan menjadi momentum kebangkitan masyarakat Sumenep. Bumdes Pangan harus mampu menjadi motor penggerak ekonomi lokal, dari desa untuk desa, sekaligus memperkuat kedaulatan pangan di tingkat kabupaten,” ujarnya.
Dengan potensi yang tersebar di berbagai sektor strategis, November 2025 diyakini akan menjadi bulan penting bagi Sumenep.
“Bumdes Pangan tidak hanya hadir sebagai penyedia kebutuhan pangan, tetapi juga sebagai pilar pembangunan ekonomi desa yang siap menyejahterakan masyarakat dari hulu ke hilir.” Tandasnya.